7 Lokasi De

Perry pun mempunyai sejumlah lokasi rekreasi macam Rumah Sosis, Floating Market dan entah apa lagi yang bakal diluncurkannya di masa depan.

Konsisten dengan target pasar, yaitu wisatawan, menjadi motto Chairman sekaligus Chief Executive Officer Perisai Group ini dalam mengembangkan usaha.

Kini, Perisai Group mempunyai sejumlah lokasi rekreasi di Kota Kembang laksana Rumah Sosis, De’Ranch, Floating Market, dan Tahu Susu Lembang.

Kemudian, perusahaan pun membawahi sejumlah factory outlet (FO) ternama laksana The Secret, The Summit, Summit Boutique Outlet, Formen Galeri Lelaki, Samaya Hijab Store, dan Aamani.

Perry mengawali usahanya pada mula 1990-an dengan memasarkan kaos bergambar seniman dan pemusik ternama. Melihat gurihnya peluang berbisnis pakaian, pada 1995, Perry membuka toko busana kesatunya dengan luas 200 m2.

Toko yang menjadi cikal akan perkembangan factory outlet di Bandung itu diberi nama The Big Price Cut dengan slogan “We cut the price but not the quality”.

Satu hal urgen yang dia pelajari bahwa Bandung telah menjadi kota tujuan wisata. Oleh sebab itu, alumnus Jurusan Administrasi Bisnis Stanford College, Singapura, ini berupaya menjaring besarnya potensi pasar dari turisme. Namun, pasar serupa juga tidak sedikit dibidik pengusaha lain.

Seperti pada 1999, ketika Perisai Group membuka toko busana Factory Outlet Store (FOS). Tak perlu menantikan waktu lama, pertokoan yang mengangkat konsep FO tumbuh semakin banyak di Kota Kembang.

Mencoba terbit dari kompetisi yang sudah tidak cukup sehat, Perry mulai mengembangkan lokasi wisata. Kesempatan tersebut datang ketika booming buah stroberi pada 2004 seiring timbulnya Film Strawberry yang diperankan Rachel Maryam.

Saat itulah All About Strawberry bermunculan dengan konsep wisata yang menonjolkan empiris (experience) untuk pengunjung. Perseroan menyediakan kemudahan memetik, menciptakan jus, dan pelbagai hidangan dengan buah dari tumbuhan perdu ini.

Selang empat tahun kemudian, Perry menciptakan Rumah Sosis di distrik Lembang. Selain meluangkan panganan bulat panjang yang menjadi ikon, dia pun menawarkan rekreasi di alam terbuka laksana flying fox, wahana air, dan gokart.

Destinasi turisme yang mengedepankan empiris ini pun dia tuangkan dalam lokasi wisata lainnya seperti Kampung Baso, Tahu Susu Lembang, dan D’Ranch.

“Sampai ketika ini target saya sama. Bagaimana orang datang ke Bandung, mereka mengerjakan apa saja, tersebut yang sangat penting,” tandasnya belum lama ini untuk Media color=’red’>Berdasarkan keterangan dari Perry, pelemahan ekonomi secara nasional tidak terlalu dominan pada sektor usahanya, sebab berwisata tetap menjadi sebuah keperluan primer. Dia menilai masyarakat ruang belajar menengah dan menengah ke atas tidak jarang kali mempunyai dana alokasi guna rekreasi keluarga.

Hal yang paling unik dari wisatawan merupakan pasar itu selalu melakukan pembelian barang atau mengerjakan transaksi dalam jumlah besar. Pasalnya, tidak masing-masing hari turis itu datang ke sebuah tujuan plesir.

Perusahaan ketika ini mengelola lahan seluas lebih dari 50 hektare, dan selama 22 hektare di antaranya adalah aset Perisai Group.

Beberapa proyek telah berkembang di luar Jawa Barat, antara lain, Rumah Sosis di Malang, Jawa Timur; Sosis Bandung di Semarang, Jawa Tengah dan Solo, Jawa Timur, The Summit Bistro di Bandar Lampung, Lampung; serta Formen Balikpapan, Kalimantan Timur.

Kreatif merangkai dan mewujudkan konsep itulah salah satu kelebihan Perry. Ke depan, bukan mustahil bakal muncul tidak sedikit gagasan beda Perry yang akan dapat membuat tidak sedikit orang menengok.

Simak berita lainnya seputar topik tulisan ini, di sini :

7 Lokasi De Ranch – De Ranch