Oleh: Annisa Kusumawati, M.M. – Trainer, Executive Development Services PPM Manajemen
Definisi Kepariwisataan | Pengertian Kepariwisataan
Makin makmur, kian cerdas, kian religius, kian kritis. Globalisasi perdagangan mengakibatkan perubahan perilaku konsumen khususnya pada konsumen ruang belajar menengah di Indonesia.
Tuntutan bakal produk dan jasa terutama tentang standar mutu, kualitas produk, dan pelayanan kian tinggi, demikian pula dengan sektor halal. Produk dan jasa halal menjadi keperluan penting untuk masyarakat muslim. Halal dalam bahasa Indonesia berarti “diijinkan”. Produk halal ialah barang atau juga jasa yang didapatkan melalui proses yang berbasis syariat Islam.
Annisa Kusumawati, M.M. – Trainer, Executive Development Services PPM Manajemen
Persepsi masyarakat ketika ini, produk halal identik dengan industri makanan. Berdasarkan keterangan dari Thomson Reuters dalam laporan State of Global Islamic Economy (2014-2015), produk halal tidak melulu sekadar industri makanan saja, namun pun diantaranya mencakup industri kosmetik dan farmasi, sistem finansial berbasis islam, fashion, media dan rekreasi, serta konsep pariwisata halal.
Konsep pariwisata halal mulai diluncurkan tahun 2015 melewati acara Word Halal Tourism Summit (WHTS) di Abu Dhabi. Pariwisata halal ialah bagian dari sektor kepariwisataan yang menyasar konsumen muslim. Salah satu misal dari lingkup pariwisata halal ini ialah pelayanan hotel syariah.
WHTS melafalkan bahwa tahun 2019 diprediksi melakukan pembelian barang produk halal akan menjangkau 200 juta dolar. Sejauh ini, total pengeluaran muslim guna pariwisata halal secara global 12-14%. Peluang ini diciduk oleh Kementerian Pariwisata dengan memutuskan tiga provinsi di Indonesia untuk destinasi wisata halal, yakni Aceh, Sumatera Barat, dan Nusa Tenggara Barat.
BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN UMUM PARIWISATA 6 | Pengertian Kepariwisataan
Di samping industri pariwisata, kesempatan konsep produk halal ini diciduk oleh sejumlah perusahaan kosmetik. Konsep halal yang diangkat seperti kandungan kosmetik yang halal serta proses pengolahan dari bahan kimia menjadi produk jadi cocok syariat Islam.
Bahan yang berisi kolagen, plasenta, gelatin hewani, gliserin hewani dan kandungan-kandungan riskan tergolong non-halal sebisa barangkali dihindari. Tak hanya di Indonesia, negara-negara tetangga pun menerbitkan rangkaian produk kosmetik halal. Berdasarkan keterangan dari Thomson Reuters, pada tahun 2019 total melakukan pembelian barang muslim guna industri ini menjangkau 6,6% secara global.
Hal-hal diatas menunjukkan bahwa permintaan produk halal semakin meningkat masing-masing tahunnya disebabkan tumbuhnya populasi muslim dunia yang besarnya dua kali lebih cepat dikomparasikan dengan perkembangan populasi global.
Untuk membalas tantangan ini, perusahaan butuh menyadari pentingnya konsep manajemen rantai pasok halal (Halal Supply Chain Management). Tieman (2012) dalam konsepnya melafalkan halal dalam rantai pasok berarti pekerjaan keseluruhan entitas yang tercebur sepanjang rantai pasok dari hulu ke hilir merealisasikan konsep yang cocok syariat Islam, dibuka dari pemilihan pemasok, proses produksi, penyimpanan, hingga dengan penyaluran (memisahkan penyimpanan dan ekspedisi produk halal supaya terhindar dari kontaminasi).
Indonesia sebagai di antara negara dengan penduduk beberapa besar muslim, berangan-angan sebagai pusat produk halal dunia. Di samping Indonesia, Malaysia dan Jepang juga hendak sekali untuk menjadi pusat produk halal. Hal ini dapat disaksikan dari peradaban konsep yang diangkat oleh Malaysia melewati “Halal Master Plan” dengan konsentrasi kepada knowledge, human capital, production, dan investment dengan bekerjasama dengan sejumlah stakeholder.
Jepang pun tidak inginkan kalah dalam menciduk peluang ini dengan memutuskan kota Fuji sebagai wisata kota halal menilik wisatawan muslim bakal ada sejumlah 700 ribu orang yang pergi ke Jepang pada tahun 2020 (Brand Research Institute).
Apa itu Kepariwisataan? | Pengertian Kepariwisataan
Namun, untuk dapat optimal dalam merealisasikan konsep halal supply chain management, dibutuhkan pengawasan dan komitmen dari semua stakeholder. Adapun di Indonesia sendiri belum sepenuhnya dapat menerapkan konsep ini. Hal ini berhubungan dengan sejumlah hambatan dalam penerapan konsep halal supply chain management, di antaranya:
Pada pelaksanaannya, sertifikat halal MUI baru sekedar proses buatan saja, belum menyentuh ke sisi pemasok, retailer, sampai pedagang eceran.
Masih adanya sejumlah perusahaan yang belum mengantongi sertifikat halal MUI.
Undang-undang no. 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH) belum diterapkan secara wajib untuk seluruh industri. Isu yang tersiar bahwa UU ini akan mesti dijalankan di tahun 2019.
Berdasarkan keterangan dari penelitian Talib, Hamid, dan Zulfakar (2015), kunci berhasil untuk implementasi halal supply chain management ialah sebagai inilah :
Dukungan pemerintah, berupa komitmen bersama.
PENGERTIAN PAKET PRODUK PARIWISATA DAN MENGEMBANGKAN SIKAP | Pengertian Kepariwisataan
Aset khusus, contohnya armada khusus sekitar operasi transportasi dengan prinsip efisiensi tetapi kualitas tetap terjaga.
Teknologi informasi, mengintegrasikan teknologi guna pertukaran informasi sekitar proses tracking dan tracing untuk pengukuran kinerja operasi dan pengawasan.
Sumber daya manusia, memberikan pendidikan berupa pelatihan untuk lebih memperdalam pemahaman konsep dan terapannya.
Hubungan yang kolaboratif secara vertikal dan horizontal, berupa kepercayaan, transparansi, keterbukaan informasi antar pihak dalam rantai pasok guna menambah efektivitas dan efisiensi bersama.
Sertifikasi halal, penciptaan standar dan pedoman halal.
6 Tempat Pengertian Kepariwisataan – Pengertian Kepariwisataan
Pengertian Kepariwisataan Menurut Para Ahli Pages 6 – 6 – Flip PDF | Pengertian Kepariwisataan
Pengertian Wisata Menurut Para Ahli | Pengertian Kepariwisataan
6 photos of the "6 Tempat Pengertian Kepariwisataan"
