10 Tempat Harga Bus Pariwisata

Media Digempur asap hitam nan pekat dari kendaraan umum yang telah berkarat di mayoritas sisinya, suatu bus tingkat mempunyai nama City Tour Jakarta membelah jalan raya Ibu Kota yang tidak pernah lenggang. Bus dengan sejumlah kemudahan sangat baik itu ialah satu dari lima bus yang dioperasikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai bus eksklusif pariwisata.

Bus yang telah beroperasi semenjak Senin (24/2) kemarin itu, sengaja disediakan Pemprov DKI untuk semua wisatawan dalam maupun luar negeri yang hendak menikmati sensasi wisata laksana di kota-kota besar di dunia, laksana London di Inggris, Washington di Amerika Serikat, sampai Madrid di Spanyol.

Dari tampilan luar, bus tersebut telah menarik. Hingga tidak tidak banyak warga Ibu Kota yang asyik berfoto dengan bus tersebut.

Republika mengupayakan naik bus yang disediakan cuma-cuma selama tiga bulan kesatu itu. Nyaman, kata kesatu yang terdapat dipikiran Republika saat masuk ke dalam bus. Interiornya bersih dan teratur apik. Penumpang pun tidak butuh berkipas ria laksana di dalam Metro Mini atau bus PPD lantaran bus tingkat itu memiliki kemudahan air conditioner (AC) yang menyapu masing-masing sudut bus. Sebuah televisi LCD yang menayangkan tempat-tempat pariwisata Kota Jakarta melengkapi keadaan melancong semua penumpang.

Dari sisi keamanan, di tiap lantai bus dilengkapi tiga kamera CCTV. Kamera tersembunyi tersebut disediakan guna merekam seluruh kejadian di dalam bus, termasuk bisa jadi terjadinya aksi durjana seperti pencurian atau penodongan.

Berjalan dengan kecepatan maksimal 20 kilometer per jam, bus tersebut melaju membelah jantung Kota Jakarta. Bus tersebut mengajak penumpang menyaksikan obyek wisata yang unik pada rute sepanjang sebelas kilometer di Ibu Kota.

Rute yang dilalui mencangkup Bundaran Hotel Indonesia, Museum Nasional, Pecenongan, Gedung Kesenian Jakarta, Juanda, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional, Balaikota, dan Sarinah. Namun, untuk dapat naik bus ini, semua wisatawan mancanegara maupun lokal mesti naik di tempat-tempat tertentu. Sebab, bus ini hanya dapat berhenti di titik yang sudah ditentukan, di antaranya, Halte Sarinah, Bundaran HI, Halte Museum Nasional, Halte Peconangan AMZ, Halte Pasar Baru, Halte Masjid Itiqlal, Halte Medan Merdeka Utara, dan Halte Monumen Nasional.

Seorang perempuan di balik kemudi fokus mengendarai bus ekuivalen Rp 3 miliar tersebut. Seorang kondektur, polisi pariwisata, dan pembimbing wisata mendampingi juru mudi tersebut. Polisi wisata bertugas untuk mengawal suasana di dalam bus supaya tetap mengawal suasana kondusif di dalam bus. Sementara pembimbing wisata bertugas sebagai komunikator yang berinteraksi langsung dengan semua penumpang sekaligus memberi pengarahan terhadap penumpang untuk mengenalkan sebuah objek wisata dan hal-hal unik atau yang sehubungan dengan sejarah dari obyek di Ibu Kota.

“Agar turis asing maupun penduduk Indonesia dapat mengenal tempat-tempat bersejarah, dan merasa nyaman merasakan pemandangan Ibu Kota,” kata petugas Polisi Pariwisata Dit Pamopvit Polda Metro Jaya, Dimas Prasetya (30 tahun) di dalam bus, Selasa (25/2).

Dimas menjelaskan, polisi yang bertugas di dalam bus tidak dilengkapi senjata api. Sebab, polisi hendak menunjukkan sisi humanis dan melulu menjaga keamanan.

Ari Christian, kendektur bus menjelaskan, bus City Tour beroperasi mulai pukul 09.00 WIB sampai 19.00 WIB. “Ingin naik saja, sebab memang cuma hendak tahu saja. Ngilangin penasaran,” ujar Gunawan (30 tahun), penumpang bus dari Bukit Duri, Jatinegara. Gunawan menyatakan terkesan dengan terobosan Pemprov DKI Jakarta ini.

Waktu satu jam berlalu. Tanpa terasa dalam satu kali trayek rute bus City Tour Jakarta juga berakhir. Kini penduduk Jakarta dapat berbangga sebab mempunyai bus wisata yang tak kalah mewah dengan kota-kota besar di luar negeri.

10 Tempat Harga Bus Pariwisata 2018 – Harga Bus Pariwisata 2018